Izinkan Hamba Berubah
Ya Allah.....
Ampuni hambaMU yang tak berdaya ini
Yang selalu turuti hawa nafsu
Ada sedikit pengetahuan tertanam, memang
Tapi segunung ajakan kiri selalu menghantu
Ya Allah...
Hamba ingin jadi hambaMu sejati
Tapi mengapa.....?
Mengapa ruh kekuatan belum juga tiba
Mengapa diri ini masih yang dulu
Yang tak berkembang.......yang tak beranjak
Yang tak melaju menjemput masa depan
Mengapa diri ini masih berdiam diri
Takluk dalam genggam birahi...?
Ya Allah......
Sirami kepadanya cahaya kekuatanMU
Untuk mengusir bisikan-bisikan palsu
Menepis pikiran-pikiran tanpa etika
Biarkan ia menjadi lebih baik
Biarkan ia berbenah diri
Berikan padanya kesadaran, sebenar-benarnya kesadaran
Ya Allah....
Hanya ridhoMu yang abadi
Abadi dan sejati
Ya …Allah
Saksikan dan dukunglah
Niat hamba yang tak berdaya ini
untuk berubah dan memperbaiki diri
Hamba memang sering ingkar janji
Maka hamba minta..
MaafMu terbuka tiap waktu
Cairo, Ramadhan 121421
KRITIK ISA
Manusia-manusia ego menjadi raja,
Raja nafsu
Ajaran-ajaran Haikal menjadi belenggu
Mengelang gerak peradaban
Menghimpit suara kebenaran
Menghapus lukiisan-lukisan tuhan
Aku, sang nabi
Datang membawa setumpuk kepastian
Merangkul kaum-kaum batu
Mengajarkan mereka arti kejujuran
Menata keyakinan tentang Tuhan
Aku, sang Rasul
Muncul dengan setumpuk ajaran
Menyinari nurani kegelapan
Menyusuri nalar kemunafikan
Mengajari mereka bermain logika
Menemani mereka, mengfungsikan kepala!
Tidakkah cukup masa tiga tahun?
Masikkah serakah zaman menerima wejangan?
Tidakkah terketuk hati mereka,
Ketika aku bicara…
Padahal aku adalah bayi tanpa daya?
Tidakkah kamu berpikir ketika aku hidupkan mayat-mayat?
Tidakkah engkau melihat ketika aku sembuhkan orang-orang buta?
Masihkah kurang tanda-tanda!?
Aku, si anak Tuhan
Aku, si penebus dosa
Aku, yang tersalib
Menebus kesalahan-kesalahan zaman
Biarkan aku bertanya…
Mengapa engkau salib tubuhku,
Lalu engkau sembah?
Mengapa engkau timpakan padaku,
Dosa-dosa kehidupan?
Mengapa engkau hinakan aku,
Lalu engkau tuhankan?
Mengapa…….??
Jawablah! Karena engkau masih punya akal!!
Katameya, 0811200
Menjempumu Dalam Buka
Redup cahaya mega yang memerah
Menghias alam dalam suasana syahdu,
Se-syahdu jiwa-jiwa mereka
Angin yang berhenti berlari
Melangkah mengiringi laju sang waktu
Membawa kesejukan dalam rongga kalbu
Mengalahkan dinginnya titik-titik salju
Aku terpaku dalam diam
Menunggu waktu yang terlambat datang
Entah apa yangmenjadi penghakang
Dan akau terpana dalam tanya,
Mengapa begitu lama terasa
Padahal hati sudah terbius rasa?
Ilahy….
Bukan nafsu yang menjerat raga
.Bukan hawa yang menarik jiwa
Tapi rindu hamba yang menggebu
MenjemputMU dalam batas waktu
Cairo, 03 Ramadhan 2000
1000 Bulan
Manusia-manusia putih bersalaman
Malam-malam jadi siang
Mulut-mulut jadi cerewet bukan kepalang
Butir-butir tasbih makin cepat berputar
Ya Rabb….
Kumpulkan seribu bulanMU
Dalam ruang malamku!
Katameeya
Diriku Dalam Tuhan
Ku cari diriku dalam gelap
Yang ku dapat hanyalah pekat
Ku cari diriku dalam terang
Yang ku raih hanya silau
Ku cari diriku dalam malam
Yang ku temukan hanya kesepian
Ku cari diriku dalam siang
Yang ada hanya kebisingan
Ku cari diriku di bumi
Di lautan
Di langit
Di hujan
Di goa
Di hutan
Ku cari diriku di sela tangis-tangis manusia
Ku cari diriku di balik gelak dan tawa
Ku cari di antara suka dan duka
Ku cari diriku di mana-mana
Dan ku temukan dalam diri Tuhan!
Xxi Maret 01
Doa Ramadhan
Ya Allah….
Dalam dekapan Ramadhan suci ini
Berilah hambamu ii kesadaran
Betapa bulan ini adalah gudang
Yang menyimpan stok rahmat
Dalam sepuluh ruang tamunya
Berikan pada hamba
Makna luas ruang maghfirahMu
Yang tersembunyi dalam sepuluh ruang keluarnya
Tancapka keyakinan pada diri hamba tentang janjiMu
Yang terlukis dalam sepuluh ruang tidur bulanMu
Menggambar kebebasan dari api abadiMu
Ya Allah…
Hamba ingin menjadi penebar ayat-ayatmu
Merangkul tiang-tiang rumahMu
MerayuMu tiap malam
MengingatMu dalam dua puluh gerak istirahatku
MenjengukMu dalam detik-detik sahurku
Menemani mata hati mengelilingi hari-hariMU
Ya Allah…
Hamba bersimpuh dalan belai kuasaMu
Mengakui kelemahan dan kesalahan nafsi
Membeberkan aib sendiri
Membuka rahasia pribadi
KepadaMu!
Mengorek dosa-dosa satu persatu
Berharap siraman deras ampunanMu
Ya Allah…
Bersama laju bulah penuh rahmah ini
Hamba lontarkan ide-ide hamba
Menjelaskan planning
Mendiskusikan visi masa depan
Mengadukan keinginan
Menumpuk harapan-harapan
Dan meletakkannya di atas tanganMu
Ya Allah…
Sedikit sekali yang ku minta
Dalam luas kuasaMu yang terbuka
Ramadhan, Kairo 2001
Puisi Mayat
Engkau bawa aku dalam duka
Berjalan pelan bersendu muka
Melihat bumi
Menetes air mata
Engkau bawa aku berbekal cita
Sendiri, menunggu sang penguasa
Mengulang retorika dunia
Padahal semua sudah terencana
Engkau pulang dalam suka
Melepas tugas, menjemput fana
Aku bangun
Mencari apa?
Segalanya tergantung pada dunia!
Semrawut 2000
Bukan Wahyu
Apa yang menjadi kesepakatan bersama
Apa yang telah kita akui bersama
Bukanlah harga mati
Yang tak bisa dikaji lagi
Apa yang pernah kita tulis bersama
Apa yang telah kita baca bersama
Bukanlah dogma baku
Yang tak dapat diganggu
Apa yang ada dalam benak kita, dulu
Apa yang menjadi prinsip kita, yang lalu
Bukanlah wahyu
Yang harus kita gugu dan tiru
Apa yang pernah kita jalani
Apa yang pernah kita lalui
Hanyalah kenangan dan masa lalu
Sutuh, 1/3/01
Merayu Tuhan Di Persimpangan Jalan
Tuhan...
Mungkin terlalu buruk rupaku
Untuk menatap anggu wajahMu
Mungkin terlalu jelek suaraku
Untuk melontar kata di hadapanMu
Hanya bisikan nurani dan keinginan suci hati
Yang membawaku ke ruang-ujungMu
Rebahkan jasad kotorku di altar kuasaMu
Tuhan....
Aku memang bukan yang terbaik
Bahkan bukan orang baik-baik
Aku bukanlah cahaya putih
Bahkan mungkin tak pernah putih
Tapi,bukankah karena itu Kau manusia-kan aku?
Aku tak ingin menjadi hitam
Aku tak suka tubuhku berwarna kelam
Aku tak ingin ternoda lagi, Tuhan...
Tuhan....
Kubaca dalam lembar-lembar langit
Engkau katanya penuh kasih dan penuh sayang
WajahMu menyemai sinar kedamaian
TanganMu membentang menabur cinta, kekayaanMu
Tuhan...
Ku baca juga dalam sabda-sabdaMu
Engkau bangun istana untuk gembala-gembalaMu
Dan Penjara buat mreka yang menetangMu
Lalu, di manakah Engkau akan tempatkan aku?
Tuhan...
Aku memang bukan gembala setiaMu
Tapi aku tak suka masuk penjaraMu
Kalau boleh aku minta:
Garasi dariMu!
atas kejahatan-kejahatanku
RidlaMu!
untuk usaha-usahaku (jika ada)
Tuhan....
Diriku kini di persimpangan jalan
Berpikir ke mana harus melangkah
Lurus, kiri atau kanan....
Tuhan...
Tunjukkan jalan terang untukku
03.Juli.2001.Mahatthah Nasr
Mencuri Sorga
Hikayat ini bermula
Ketika seorang hamba lama tengelam
Dalam keruhnya air tuba
Dengan mata terbuka
Berharap ada permata mengalir bersamanya
Naif…ironis….
Dalam sadar ia berkata:
"Akulah muslim
aku beriman pada tuhan
yang mengatur gerak langit bumi"
Dalam sadar!
Langit menyeringai dan bumi mencibir!
Dalam sadar pula ia berkata:
"kesenangan adalah kehidupan
aku percaya pada dunia
aku meyakini kebebasan nafsu
akulah sang raja"
Dalam sadar!
Dunia terbahak dan nafsu terpingkal
Hikayat ini berlanjut
ketika sang hamba menutup mata
dan membuka kembali di lain dunia
ia terkejut
kenapa mesti ada kesenangan lagi,
serta kesengsaraan menanti?
sang hamba melamun
"haruskah sengsara yang menyapa?"
Dalam sadar!
Sang hamba nekat
melompat secepat kilat
merebut kabar kesenangan
mencuri sorga
berlari dan berlari
dan berakhir di lorong neraka
Tanpa sadar…
Sorgapun menghilang….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar