Jumat, 19 Agustus 2011

Izinkan Hamba Berubah dan puisi Religi Lainnya By Leader Ismail NNC

Izinkan Hamba Berubah

Ya Allah.....
Ampuni hambaMU yang tak berdaya ini
Yang selalu turuti hawa nafsu
Ada sedikit pengetahuan tertanam, memang
Tapi segunung ajakan kiri selalu menghantu

Ya Allah...
Hamba ingin jadi hambaMu sejati
Tapi mengapa.....?
Mengapa ruh kekuatan belum juga tiba
Mengapa diri ini masih yang dulu
Yang tak berkembang.......yang tak beranjak
Yang tak melaju menjemput masa depan
Mengapa diri ini masih berdiam diri
Takluk dalam genggam birahi...?

Ya Allah......
Sirami kepadanya cahaya kekuatanMU
Untuk mengusir bisikan-bisikan palsu
Menepis pikiran-pikiran tanpa etika
Biarkan ia menjadi lebih baik
Biarkan ia berbenah diri
Berikan padanya kesadaran, sebenar-benarnya kesadaran

Ya Allah....
Hanya ridhoMu yang abadi
Abadi dan sejati

Ya …Allah
Saksikan dan dukunglah
Niat hamba yang tak berdaya ini
untuk berubah dan memperbaiki diri
Hamba memang sering ingkar janji
Maka hamba minta..
MaafMu terbuka tiap waktu

Cairo, Ramadhan 121421


KRITIK ISA

Manusia-manusia ego menjadi raja,
Raja nafsu
Ajaran-ajaran Haikal menjadi belenggu
Mengelang gerak peradaban
Menghimpit suara kebenaran
Menghapus lukiisan-lukisan tuhan

Aku, sang nabi
Datang membawa setumpuk kepastian
Merangkul kaum-kaum batu
Mengajarkan mereka arti kejujuran
Menata keyakinan tentang Tuhan

Aku, sang Rasul
Muncul dengan setumpuk ajaran
Menyinari nurani kegelapan
Menyusuri nalar kemunafikan
Mengajari mereka bermain logika
Menemani mereka, mengfungsikan kepala!

Tidakkah cukup masa tiga tahun?
Masikkah serakah zaman menerima wejangan?
Tidakkah terketuk hati mereka,
Ketika aku bicara…
Padahal aku adalah bayi tanpa daya?
Tidakkah kamu berpikir ketika aku hidupkan mayat-mayat?
Tidakkah engkau melihat ketika aku sembuhkan orang-orang buta?
Masihkah kurang tanda-tanda!?

Aku, si anak Tuhan
Aku, si penebus dosa
Aku, yang tersalib
Menebus kesalahan-kesalahan zaman

Biarkan aku bertanya…
Mengapa engkau salib tubuhku,
Lalu engkau sembah?
Mengapa engkau timpakan padaku,
Dosa-dosa kehidupan?
Mengapa engkau hinakan aku,
Lalu engkau tuhankan?
Mengapa…….??
Jawablah! Karena engkau masih punya akal!!

Katameya, 0811200

Menjempumu Dalam Buka

Redup cahaya mega yang memerah
Menghias alam dalam suasana syahdu,
Se-syahdu jiwa-jiwa mereka

Angin yang berhenti berlari
Melangkah mengiringi laju sang waktu
Membawa kesejukan dalam rongga kalbu
Mengalahkan dinginnya titik-titik salju

Aku terpaku dalam diam
Menunggu waktu yang terlambat datang
Entah apa yangmenjadi penghakang
Dan akau terpana dalam tanya,
Mengapa begitu lama terasa
Padahal hati sudah terbius rasa?

Ilahy….
Bukan nafsu yang menjerat raga
.Bukan hawa yang menarik jiwa
Tapi rindu hamba yang menggebu
MenjemputMU dalam batas waktu

Cairo, 03 Ramadhan 2000



1000 Bulan

Manusia-manusia putih bersalaman
Malam-malam jadi siang
Mulut-mulut jadi cerewet bukan kepalang
Butir-butir tasbih makin cepat berputar
Ya Rabb….
Kumpulkan seribu bulanMU
Dalam ruang malamku!

Katameeya


Diriku Dalam Tuhan

Ku cari diriku dalam gelap
Yang ku dapat hanyalah pekat
Ku cari diriku dalam terang
Yang ku raih hanya silau
Ku cari diriku dalam malam
Yang ku temukan hanya kesepian
Ku cari diriku dalam siang
Yang ada hanya kebisingan

Ku cari diriku di bumi
Di lautan
Di langit
Di hujan
Di goa
Di hutan
Ku cari diriku di sela tangis-tangis manusia
Ku cari diriku di balik gelak dan tawa
Ku cari di antara suka dan duka
Ku cari diriku di mana-mana

Dan ku temukan dalam diri Tuhan!

Xxi Maret 01


Doa Ramadhan

Ya Allah….
Dalam dekapan Ramadhan suci ini
Berilah hambamu ii kesadaran
Betapa bulan ini adalah gudang
Yang menyimpan stok rahmat
Dalam sepuluh ruang tamunya
Berikan pada hamba
Makna luas ruang maghfirahMu
Yang tersembunyi dalam sepuluh ruang keluarnya
Tancapka keyakinan pada diri hamba tentang janjiMu
Yang terlukis dalam sepuluh ruang tidur bulanMu
Menggambar kebebasan dari api abadiMu

Ya Allah…
Hamba ingin menjadi penebar ayat-ayatmu
Merangkul tiang-tiang rumahMu
MerayuMu tiap malam
MengingatMu dalam dua puluh gerak istirahatku
MenjengukMu dalam detik-detik sahurku
Menemani mata hati mengelilingi hari-hariMU

Ya Allah…
Hamba bersimpuh dalan belai kuasaMu
Mengakui kelemahan dan kesalahan nafsi
Membeberkan aib sendiri
Membuka rahasia pribadi
KepadaMu!
Mengorek dosa-dosa satu persatu
Berharap siraman deras ampunanMu

Ya Allah…
Bersama laju bulah penuh rahmah ini
Hamba lontarkan ide-ide hamba
Menjelaskan planning
Mendiskusikan visi masa depan
Mengadukan keinginan
Menumpuk harapan-harapan
Dan meletakkannya di atas tanganMu

Ya Allah…
Sedikit sekali yang ku minta
Dalam luas kuasaMu yang terbuka

Ramadhan, Kairo 2001


Puisi Mayat

Engkau bawa aku dalam duka
Berjalan pelan bersendu muka
Melihat bumi
Menetes air mata

Engkau bawa aku berbekal cita
Sendiri, menunggu sang penguasa
Mengulang retorika dunia
Padahal semua sudah terencana

Engkau pulang dalam suka
Melepas tugas, menjemput fana
Aku bangun
Mencari apa?
Segalanya tergantung pada dunia!

Semrawut 2000


Bukan Wahyu

Apa yang menjadi kesepakatan bersama
Apa yang telah kita akui bersama
Bukanlah harga mati
Yang tak bisa dikaji lagi

Apa yang pernah kita tulis bersama
Apa yang telah kita baca bersama
Bukanlah dogma baku
Yang tak dapat diganggu

Apa yang ada dalam benak kita, dulu
Apa yang menjadi prinsip kita, yang lalu
Bukanlah wahyu
Yang harus kita gugu dan tiru

Apa yang pernah kita jalani
Apa yang pernah kita lalui
Hanyalah kenangan dan masa lalu

Sutuh, 1/3/01


Merayu Tuhan Di Persimpangan Jalan

Tuhan...
Mungkin terlalu buruk rupaku
Untuk menatap anggu wajahMu
Mungkin terlalu jelek suaraku
Untuk melontar kata di hadapanMu
Hanya bisikan nurani dan keinginan suci hati
Yang membawaku ke ruang-ujungMu
Rebahkan jasad kotorku di altar kuasaMu

Tuhan....
Aku memang bukan yang terbaik
Bahkan bukan orang baik-baik
Aku bukanlah cahaya putih
Bahkan mungkin tak pernah putih
Tapi,bukankah karena itu Kau manusia-kan aku?
Aku tak ingin menjadi hitam
Aku tak suka tubuhku berwarna kelam
Aku tak ingin ternoda lagi, Tuhan...

Tuhan....
Kubaca dalam lembar-lembar langit
Engkau katanya penuh kasih dan penuh sayang
WajahMu menyemai sinar kedamaian
TanganMu membentang menabur cinta, kekayaanMu
Tuhan...
Ku baca juga dalam sabda-sabdaMu
Engkau bangun istana untuk gembala-gembalaMu
Dan Penjara buat mreka yang menetangMu
Lalu, di manakah Engkau akan tempatkan aku?

Tuhan...
Aku memang bukan gembala setiaMu
Tapi aku tak suka masuk penjaraMu
Kalau boleh aku minta:
Garasi dariMu!
atas kejahatan-kejahatanku
RidlaMu!
untuk usaha-usahaku (jika ada)

Tuhan....
Diriku kini di persimpangan jalan
Berpikir ke mana harus melangkah
Lurus, kiri atau kanan....
Tuhan...
Tunjukkan jalan terang untukku

03.Juli.2001.Mahatthah Nasr


Mencuri Sorga

Hikayat ini bermula
Ketika seorang hamba lama tengelam
Dalam keruhnya air tuba
Dengan mata terbuka
Berharap ada permata mengalir bersamanya
Naif…ironis….

Dalam sadar ia berkata:
"Akulah muslim
aku beriman pada tuhan
yang mengatur gerak langit bumi"
Dalam sadar!

Langit menyeringai dan bumi mencibir!

Dalam sadar pula ia berkata:
"kesenangan adalah kehidupan
aku percaya pada dunia
aku meyakini kebebasan nafsu
akulah sang raja"
Dalam sadar!

Dunia terbahak dan nafsu terpingkal

Hikayat ini berlanjut
ketika sang hamba menutup mata
dan membuka kembali di lain dunia
ia terkejut
kenapa mesti ada kesenangan lagi,
serta kesengsaraan menanti?
sang hamba melamun
"haruskah sengsara yang menyapa?"
Dalam sadar!

Sang hamba nekat
melompat secepat kilat
merebut kabar kesenangan
mencuri sorga
berlari dan berlari
dan berakhir di lorong neraka
Tanpa sadar…

Sorgapun menghilang….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar