Handphoneku bergetar malam kemarin
Seperti biasa kuangkat dan kutekan tanda ok
Setelah terlihat siapa yang menelpon
Hatiku bergetar juga
Kau pergi tinggalkan kenangan di ketinggian
Coba larutkan dan kau bekukan
Dengan sedikit suara lucumu
Niat sekali rayu aku
Mengapa kau hadir
Sedangkan indramu bukan hakku
Mengertilah keadaanmu
Kau sudah guncang diri ini
Pernahkah kau merasakan sebingkai kunci
Yang pernah berputar sendiri
Diatas telapak manismu
Kau sempurnakan lukaku menjadi bengkak
Andai kutahu di jari manismu ada logam indah disana
Sifat sayangku tak akan mendekat
Satu rahasia…aku tau itu dan tapi kau pergi tinggalkanku
| ||
Dia dan cintanya….
Aku dan cintaku…
Aku mencintainya dan aku lelah..
Sedikit nakal aku bermain dalam kejenuhanku
Mencoba meramba pelan mencari sesuatu yang baru..
Sesuatu yang membuatku menenggelamkan bosanku…
Jika seperti ini, siapa yang bersalah..???
Aku dan kelelahanku, atau dia yang membuatku lelah…???
Aku dan kejenuhanku ataukah dia yang membuatku jenuh…???
Aku sakit namun tak mampu berpaling…
Aku lelah namun tak sanggup tuk pergi…
Aku terluka namun aku mencinta..
Mencinta pada dia…
Kekasih jiwa yang membuatku lelah…
| ||
Kadang…
Ada cocok dalam Hati
Namun,semuanya tak sejalan
Ia menutup diri tak seperti biasanya
Entah,apa yang hadir dalam Hidupnya kini
Ada kehilangan untuk mengerti Dirinya
Saat ini…
Kadang…
Ingin sekali mendengar kembali
Ia berucap, meskipun tak berarti
Mungkin, Ia menahan semua itu
Atau kini Ia tak ingin berungkap padaku lagi
Seperti sediakala…
Entahlah,seperti ada rasa Cemburu tuk menghargai Pribadinya
| ||
Terbangun dari mimpi dengan dada bergemuruh lusuh.
Terperangah dan harus kecewa.
Tidak akan ada waktu yang tepat untuk hal yang tidak enak.
Bagi aku, dia.
Ada sesuatu dan kau biarkan aku beku.
Sampai kapan aku menunggu, atau aku yang harus berlalu.
| ||
Dipintu gerbang kalian berdiri
Menenteng thermos sore tadi
Dengan wajah kuyu dan bibir terkatup rapat
Serta mata sembab oleh tangis berkepanjangan
Tiada yang dapat ku katakana dari fenomena itu
Karena akupun seperti kalian
Tergetar oleh kuasanya
Di malam yang kelewat dingin ini
Terukir haru yang pekat
Oleh berita duka
Berpulangnya ibu tersayang
| ||
Semilir angin kian lembab
Lahirkan titik titik embun diujung dedaun
Jangkrik bersiul merdu
Sayup suara Ku Ku si burung hantu
Suasana malam yang kian pekat nan senyap
Temaniku dalam pilu
Aku tergugu
Gejolak rindu seolah membeku
Rembulan yang tinggal separuh
Mengintip dari celah jendela kamarku
Dia pun terlihat agak sendu
Meski tetap tersenyum merayu
Seolah dia tahu gundahku
Oh rembulan
Tahukah engkau diujung langit mana dia terbang
Tak satupun nampak jejak juga bayang
Masihkah rindu ini harus ku genggam
Hingga sampai saat itu menjelang
Aku mencintainya sepenuh hati
Amat merinduinya meski telah pergi
Ku hanya ingin bertatap
Walau hanya sekejap
Namun itu takkan mungkin terjadi
Tidakkah seharusnya rasa ini telah mati
Dan sirna dari hati ini
Namun dia tetap bertahta di palung sanubari
“Lia”
| ||
rapatkan pakaianmu
tangan dinginku akan menyusup
ke dalamnya
meraba kejalangan kita
dan sisa kebohongan yang terus merambat
di punggungmu
jangan bayangkan wajah rumah
di sana bulan tak pernah lupa rebah
aku hanya ingin mengecup amarahnya
lantaran terangnya tak pernah menyentuh
masa kecilku
manakala tubuhmu telah siap jadi ranjang
sepreikanlah dengan cinta sekedarnya
lalu tanggalkan pakaianmu
biarkan bayanganmu yang gemetar
melibasku sampai kapar
sampai hancur semua pagar
| ||
Kuhembuskan nafasku dalam hidup
Indah kesunyian dalam mimpi
Diam ku seribu bahasa
Diam menyimpan dalam perih
Sesumbar ku katakan aku bisa hidup sendiri
Tanpamu kawanku.....
Namun dalam hati aku teriak
Teriak tiada henti
Menangis dalam kepedihan
Kesuyian yang selalu menemani
Dan selalu menghampiri
Selalu dan selalu.....
Hingga aku merasa lelah
Untuk melepaskannya dan meninggalkannya
Kapan kesunyian dan kehampaan ini pergi
Ku lepas dan ku tinggalkan
Kapan.....
Adakah secercah harapan
Menyelimuti diri dan merasuk ke hati
Adakah....
Dimana harus ku mencari?
Kawan pengganti seperti engkau.?.........
| ||
waktu terus bergulir..
melaju..
meninggalkan..
dan menjemput hari
hingga…
tanpa kusadari kini usiamu telah genap 23 tahun..
SELAMAT ULANG TAHUN SAYANG……
SMOGA DENGAN BERTAMBAHNYA UMUR
BERTAMBAH PULA RAHMAT DAN NIKMAT
YANG DIBERIKAN ALLAH UNTUKMU
HINGGA TERCAPAI PULA SEMUA ANGAN DAN CITA-CITAMU
| ||
bagai kepak sayap burung pulang
perkasa di selasar bintang,
laksana camar menjelajah riang
selami laut penuh tawa
waktupun betah berlabuh: menunggumu di bulan april
kuharap, engkau belumlah petang merah jingga di detik menit
yang hanya duduk membatu menatap
dentang usia
engkau sejatinya adalah pelukis masa dan kisah
bagai senyum berpendar dengan beribu kunang kunang
hingga malam tak lagi gulita
selamat ultah, partner !
sungguminasa, 090408
| ||
Dear, Yo…
Aku yakin…
Hari ini,…telah banyak harap tertuju kepada-Nya,
telah ada setumpuk doa terkirim kepada-Nya.
Tapi aku tak peduli.
Di sela-sela harap itu.., di tengah-tengah untaian doa itu…
selalu ada harap dan doa untukmu,..
yang tak henti-henti kupanjatkan kepada-Nya.
Meski hanya sepenggal harap,..
meski hanya doa sederhana,…
semua untuk kebaikanmu.
Aku ingin kamu ada untuk kebaikan,…
aku ingin kamu ada dalam kebaikan,…
dan aku ingin semuanya berjalan baik-baik saja.
‘Met ultah, Yo…!!
| ||
Suamiku tercinta…
Selamat ulang tahun ke 27 ya sayang…
Hari ini usiamu bertambah satu tahun…
Doaku akan slalu mengiringi dstiap langkahmu…
Malam ini kubuat serangkaian kata cinta ini untukmu…
Kekasih hatiku…
Taukah engkau kebahagiaanku adalah saat saat bersamamu…
Taukah engkau stiap waktu bersamamu adalah keindahan bagiku…
Taukah engkau tidak akan ada yg bisa mengalahkan cinta
yg telah engkau berikan kepadaku..
Smua itu
sangat berarti untukku..
Smua itu
sangat berharga untukku..
Smua itu adalah anugerah terindah untukku…
Demi nama cinta kupersembahkan cinta ini lebih dari apapun ddunia ini..
Demi nama cinta kupersembahkan sedalam dalamnya hatiku…
cinta ini akan slalu aku berikan untukmu seumur hidupku
sampai akhir nafasku aku akan slalu mengatakan aku sangat mencintaimu…
Sungguh Kumencintaimu karena Allah……
Sayangku…
Terimakasih slama ini sudah menerima segala kekuranganku…
Setiap hari kau berikan aku merasakan hangatnya cinta
selayaknya matahari yg mengunjungi bumi dstiap pagi dan siang…
Setiap hari kau berikan sinar dhatiku
seperti bintang dan rembulan yg slalu berpendar dlangit malam…
Engkaulah penjaga hatiku…
Engkaulah penyejuk jiwaku…
Engkaulah cintaku….
smoga kita selalu dalam RidhoNya dan selalu diberikan
kebahagiaan dunia akhirat……Maafkan atas sgala kekuranganku slama ini…
Happy birthday ya honey…
Dibuat tgl 3 november 2007 pukul 24.00 malam
| ||
| Pengarang: Anonim Hari hari lewat, pelan tapi pasti Hari ini aku menuju satu puncak tangga yang baru Karena aku akan membuka lembaran baru Untuk sisa jatah umurku yang baru… Daun gugur satu-satu Semua terjadi karena ijin Allah Umurku bertambah satu-satu Semua terjadi karena ijin Allah Tapi… coba aku tengok kebelakang Ternyata aku masih banyak berhutang Ya, berhutang pada diriku… Karena ibadahku masih pas-pasan… Kuraba dahiku… Astagfirullah, sujudku masih jauh dari khusyuk Kutimbang keinginanku…. Hmm… masih lebih besar duniawiku Ya Allah…. Akankah aku masih bertemu tanggal dan bulan yang sama di tahun depan? Akankah aku masih merasakan rasa ini pada tanggal dan bulan yang sama di tahun depan? Masihkah aku diberi kesempatan? Ya Allah…. Tetes airmataku adalah tanda kelemahanku Rasa sedih yang mendalam adalah penyesalanku Astagfirullah… Jika Engkau ijinkan hamba bertemu tahun depan Ijinkan hambaMU ini, mulai hari ini lebih khusyuk dalam ibadah… Timbangan dunia dan akhirat hamba seimbang… Sehingga hamba bisa sempurna sebagai khalifahMu… Hamba sangat ingin melihat wajahMu di sana… Hamba sangat ingin melihat senyumMu di sana… Ya Allah, Ijikanlah….. |
| ||
29 Mei 2009................
setahun sudah kehadiran mu.....
penuh gelak tawa dan tangis bahagia
29 Mei 2009...........
setahun sudah kamu menemani kami
penuh dengan kesabaran dan pembelajaran diri
29 Mei 2009......
hari ini kamu berdiri,
berjalan, dan belajar berlari
29 Mei 2009.......
doa kami, Bapak dan Ibumu
semoga kelak kamu menjadi anak yang sholeh dan berbudi luhur
29 Mei 2009.....
maafkan kami, Bapak dan Ibumu
karena dihari ulang tahunmu ini
hanya sebuah ucapan dan banyak cinta
serta doa yang dapat kami berikan padamu
semoga kelak Allah Swt selalu menyertai di setiap langkahmu
| ||
Sebutkan..
warna yang mana di bintang itu yang kausuka
biar kucoba ambil lalu rangkai jadi untai manik manik
untuk menghiasi sampul buku harianmu,
bukankah di sana ada derai tawa dan rangkul hangat
yang selama ini merajut jumpa jumpa
dari sejak ulang tahunmu tahun lalu
sampai hari telah berliwatan di tepian jalan hidup
Sebutkan..
sepanjang apa ingin kau kutuliskan puisi di hari ini
biar kutulis buatmu
Selamat ulang tahun cecil marini
Sebutkan juga..
di sebelah mana harus kutandatangani puisi
biar lalu ku stempelkan dua kecup mesra di situ
di rona pipi mu itu
12 maret 2004
| ||
menyadari tanggal ulang tahunmu telah terlewat begitu
saja dari benakku,
saat ketika orang orang sekitarmu ingat tanggal itu
dan mengirimu macam macam dari sms sampai ke puisi,
tertegun aku di sini melamunkan segala sesuatu.
kau selalu hadir pada setiap hari setiap beberapa jam
dalam hari hariku sehingga bertumpukan hari ke hari jam ke jam
dalam perlintasan perlintasan
disela pikuk hari hari yang padat
kadang di jam aneh malam
saat habis suara membuka pintu jagat
kadang di ombak ombak yang akhirnya kau katakan
sebagai bincang membendung laut
kadang di kebekuan ketika duduk bersebelahan
di kendaraan yang kau buang
dua huruf terakhirnya jadi kendara
kadang di sela sela kibord paralel tarung paralel
kadang di persetubuhan
puisi yang akhirnya menghamili narasi taksi
siang ini ketika berbagai jalan telah mengeraskan langkah kaki
tiba tiba aku merindukan
tiap momen momen yang terasa ajaib
setiap sijingkat meraba raba gapai sapa ke ruangmu
setiap tahan undur jaga menghindari ranjau
setiap kelok kalimat wacana,setiap marka kawat pagar bersetrum listrik
setiap pintu waktu setiap dongeng
setiap derai tawa yang mahal
setiap kerlip yang kau tangkap
dari bintang usang jatuh ke bumi
setiap saput tatap terkais tercecer
dalam hitungan milidetik
kuakui sihirku adalah mesin
baja dan aluminium yang patah siku
bergerak seperti senjata tebal yang menakutkan
melintir terpilin rumit dan kacau dan menderit kasar
di pantai pantai yang tenang
logam berengsel elektronik
yang selalu saja gemetar gagal menjadi pohon yang damai
sungguh hadirmu begitu wajar,
kenakalanmu begitu jinak dan kanak
mengadili segala refleks refleks sejarah siasatku
siang ini ijinkan aku sejenak lari dari segalanya
melupakan segala konvensi dan kronologi
menanggalkan segala timbang dan rambu, dan mencoba
menuliskan sebuah puisi ulang tahun
juga sekalipun meminjam pola
aku menulis ini pada jarak
yang sedekat dua blok dalam hitungan urban
semakin dekat dalam hitungan jalar pesan digital,
semakin dekat dalam kejar jeda waktu
menyusun dan mengirimkannya
selamat ulang tahun cecil mariani
dari yohanes idaman andarmosoko
14 maret 2003
| ||
Saat ku menyerah
Aku coba sampai bisa
Saat ku putus asa
Aku coba berlatih keras
Saat aku kebingungan
Kucoba untuk bertanya
Saat aku bersemangat
Semangatku menyala nyala
Kucoba semua
Demi masa depanku
Hasilnya tak terkira
Aku bisa!
Aku bisa
kalau aku berusaha
Apapun yang terjadi,
aku pasti bisa!
| ||
Ku harap petunjukMu
Dalm hening spi rindu hti trtawa
Rnungkn sikp dmi asa d da”
Jauh sudh q dr pncerahnMu
Jejk langkh hitm,q tapki sndri
Keimanan trmakn keputusasaan
Kcewa bgitu menyestkn
Nafsu tak trtahn yg mnjrumuskn
Ya Alloh…bri q hidayhMu
Ya Alloh…bri q ptunjukMu
Kabulkn harapn q.
| ||
mungkin kita tidak tau
kapan kita mati dan hidup
mungkinkah kita bisa
berpuasa di saat bulan Ramadhan ini
janganlah engkau tidak
berpuasa hanya karena
tidak kuat menahan hawa
nafsu yang terus berdatangan
kita sebagai manusia
adalah makhluk Allah SWT
yang sempurna, yang punya
akal pikiran yang jernih
saat kita melakukan dosa
dan kesalahan yang sudah
kita perbuat setiap kita
melangkah dan berjalan
hanya dengan berpuasa
dan sholatlah
dosa kita bisa hilang dikit
demi sedikit walupun dosa kita
yang kita perbuat banyak
marilah kita berpuasa di bulan
Ramadhan yang indah ini
dan bertobatlah sebelum nyawa kita
diambil oleh Allah SWT
| ||
Maha kehidupan, kalau sungguh bagi-Mu aku dilahirkan
Bukakanlah hati, telanjangkan dada Dunia
Agar senantiasa daripadanya aku menyusu
Menghisap tenaga dari sumber-sumber yang murni.
Kupaslah Matahari dari kelopak wasangnya
Biar tak lagi berkedip dalam menatap dunia
Nyalang bagi harimau serta silau bagi gelita
Terbuka bagi asap dan bunga api waktu.
Ya Allah…..
Karena cinta Engkau meletakkan 2 malaikat di pundakku.
Dan Engkau pun berkata,
“Inilah pengasuh-pengasuhmu yang sayap-sayapnya bisa membawamu
terbang ke langit sekaligus berpijak di bumi”
Ya Allah….
Pada Muhammad Kau anugrahkan kemuliaan…….
Pada Sulaiman kau limpahkan keberadaan………….
Kau tunjukkan keindahan-Mu melalui Yusuf dan cinta kasih-Mu melalui Isa……..
Di hati kekasih sejati pun Kau tanamkan kema’rifan.
Kau jadikan bintang-bintang selalu bertasbih pada-Mu…………
Kau ciptakan pepohonan tuk berzikir pada-Mu……
Dan Engkau membuat binatang-binatang bersalawat pada-Mu.
Ya Allah……
Dalam sujudku, Ku usung berbagai harapan yang kan menenangkan batin ini.
Ya Allah….. Ya Tuhanku…….
Segala rasa dan asa ku pertautkan kepada-Mu.
Ya Allah………
Kini malam telah tiba di padang Arafah………
Dan di atas sajadah Bumi ini, di bawah mihrab langit-MU
Dengan segenap ketulusan kuserahkan kegelisahan,
pemberontakan, dan rinduku pada-Mu.
Ya Allah…..Ya Tuhanku………
Walau pun suara azan dibungkam Rumah-rumah-Mu digusur…..
Aku adalah hamba-Mu…. Yang takkan berhenti menyembah-Mu.
:Inna Shalaati wa nusuki wa mahyaaya wa mamaati lillahi rabbil ‘alamin……..
Aku ini adalah hamba-Mu yang takkan pernah lupa
: Sesungguhnya shalatku dan ibadahku hidupku dan matiku hanyalah bagi Allah Tuhan sekalian alam.
Ya Allah……Ya Tuhanku……..
Kapan lagi aku masuk ke arus sungai darah-Mu Jika tidak saat ini juga?????
Laut-Mu terlalu dalam untuk ku salami, tapi kelewat mengundang jika hanya ku pandang……..
Ya Allah……….Ya Tuhanku………
Aku terlalu lelah berperang melawan nafsu dan kesia-siaan…….
Yang memburuku dan mengintai dari rongga jiwaku.
Izinkan saat ini juga, aku masuk ke pori-pori tubuh-Mu,sembunyi dalam urat nadi-Mu
Agar terhindar dari segala tembakan dan tarlepas dari segala jebakan.
Izinkan pula ku minum darah-Mu tuk menjadi darahku yang kan mewarnai detak jantungku.
| ||
ketika hati telah terbius oleh rasa
ketulusan tetap terjaga untukmu
sekalipun luka begitu terasa
namun hati tetap merindu
dalam kata-kata penuh makna
sekilas membahas asa
untuk menunggu bersama rindu
begitulah arti cinta dalam rasa
menunduk ikhlas untukmu
| ||
Kala sang alam mulai terlelap
Hening terasa tiada terucap suatu kata
Terlihat kerlip lembut bintang disana
Membuat rindu ini semakin merona
Kutermangu dalam kesunyian
Tenggelam dalam kebisuan
Desir sang bayu mengusap wajah berikan ketenangan
Parasmu jelas tergambar di pelupuk mata
Ingin kurengkuh sosok bayanganmu
Namun bayangan hanyalah bayangan
Kurasakan kebekuan menyusup setiap jengkal aliran darah
Kuhela nafas panjang tuk redakan segala sesak
Saat kutatap sang rembulan
Hatiku berbisik “aku rindu dia,
Akankah dia tahu aku merindukannya ?”
Tanpa sadar setitik air mata jatuh
Mengiring kerinduan yang tak tertahankan lagi
Kembali ku berbisik lirih dengan kepala tertunduk
“aku sayang dia, aku rindu dia”
Kenangan masa indah yang pernah terajut kembali membayang
Oh Tuhan…
Aku amat merindukannya
| ||
Bandoeng, At Myroom. Waktu tengah malam ,2 Des 2008.
Especially to Gadis berbaju kelam
Kerinduan tanpa batas menghantui hari-hariku menembus
alam dimensi pikiran ku…….
Kerinduan tanpa batas membawaku jatuh ke garis titik nadir
kehidupan ini….
Sepatah kata rindu yang terucap dari suara hati ku terbawa oleh angin malam dalam mimpi indah mu…..
Semakin berulang kali kata rindu terucap dalam benak ku,
semakin aku terbangun memikirkan mu….
Rasa rindu ini berkecamuk dalam sanubari ini membuat raga ini tak berdaya melawan bayang – bayang wajah mu yang selalu mengikuti ku….
Semakin hari rasa kerinduan ini merusak sayap-sayap patahku, Semakin aku terbang jauh ke langit ketujuh lalu jatuh terhempas kehadapanmu…
Sebuah kata rindu yang tidak dapat dilukiskan oleh seribu bait-bait syair seorang pujan
| ||
mentari masih bersinar
aku merindukanmu
semburat merah senja akan keperaduan
aku masih mencintaimu.
deru mesin telah terdengar
aku masih mendengar suaramu
meski itu kudengar seminggu yang lalu
aku menatap langit
masih tetap sama
ingin ku terbang, melayang bersamamu
anganku….
memijak langkah di awan putih
dengan langit biru nan cerah…
bercanda bersama rembulan,
dan kau rengkuh lembut bahuku
Cinta itu hutan
meneduhkan, cantik tapi kadang kita tersesat di dalamnya
Cinta itu matahari
panas membakar tapi ia berguna
Cinta itu hujan
selalu kita berlari agar tak terguyur tapi selalu kita kenang saat kemarau menyerang
cinta itu awan
kadang berarak beriringan kadang hilang tak tahu kemana
cinta itu kamu
kadang menyebalkan tapi juga kurindukan
gga tanpa nama….
sebuah kata rindu yang tidak dapat diukir oleh seribu pahatan seorang seniman tanpa nama……………
biarlah senandung kisah rindu ini menemani khayalan ku…..
saat aku berbicara pada dinding – dinding kamar menyebut nama mu selalu…….
http://www.kumpulan-puisi.com/sms-poetry.php
http://www.kumpulan-puisi.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar