Sabtu, 06 Agustus 2011

Puisi Anak Anak Bangsa (LEADER NO NAME)


Sponsored Links
Puisi Anak Anak Bangsa
Wahai bangsaku,
mungkin memang kita hanyalah ranting
yang paling rapuh
pada pohon kehidupan.
Namun yakinlah, kita pasti akan mampu
tumbuhkan sekuntum bunga
yang terindah.
Asal kita mau belajar dari kegagalan,
juga dari rasa sesal dan bersalah,
kita akan menjadi lebih gigih
dalam kehidupan ini.
Seakan bunga yang terus mekar
tanpa pernah memilih musim.
Atau sehelai daun yang tetap hijau berkibar,
tak pernah gentar walau diterpa badai.
Bahkan tersenyum lebar,
seakan dibelai mesra dengan sepenuh cinta.
Bangkitlah, bangsaku!
Mungkin kita takkan pernah menang,
tapi kita harus terus berjuang.
Mungkin kita akan selalu kalah,
tapi kita tak boleh menyerah.
Mungkin kita takkan pernah bisa,
tapi kita harus terus berusaha.
Mungkin kita tak punya tujuan,
tapi kita harus terus berjalan.
Kala disakiti, cobalah untuk tidak membenci.
Kala terjatuh, cobalah untuk tidak mengaduh.
Kala sakit, cobalah untuk tidak menjerit.
Kala gagal, cobalah untuk tidak menyesal.
Kala berduka, cobalah untuk tidak kecewa.
Dari sedikit yang kita punya, cobalah untuk memberi.
Dari beberapa yang kita terima, cobalah membuatnya berarti.
Mungkin kita lemah,
tapi kita punya semangat yang kuat.
Mungkin kita kecil,
tapi kita punya harapan yang besar.
Di hati kita, masih ada cinta yang menyala.
Di bibir kita, masih ada senyum yang terkulum.
Bersatulah bangsaku!
Bersatulah bagai rumpun bambu!
Mari, kita hadapi badai topan kehidupan
dengan menari!
Percayalah, bahwa kita dicipta
bukan hanya untuk sia-sia.
Tunjukkan pada dunia
bahwa kita pasti bisa.
Merdeka!

 Maaf Kan

Saat mentari bersinar,
Ku mencari di mana ada mu.
Melalui hembusan angin pagi,
Ku dapat diri mu tlah Hilang.

Kini kau telah menemukan cinta yang baru,
Yang akan membuat mu bahagia.

Aku sadar dan mengerti,
Mungkin itu yang terbaik untukmu.
Karena aku tak mungkin sanggup,
untuk membahagiakan diri mu...

Kasih mungkin mudah bagi mu,
Untuk melupakan aku.
tapi tidak untuk diri ku...

Maaf kan aku jika aku masih memendam Cinta itu.
Maaf kan aku yang tak bisa melupakan kenangan itu.
Maaf kan aku yang tak bisa melupakan mu.

Kau boleh cuekin Aku,
tidak menganggap aku ada,
Mengacuhkan aku,
bahkan melupakan kenangan kita
dan menghilangkan Cinta mu pada Ku.

tapi bagiku semua itu tak akan mengubah perasaan Ku pada Mu.

Sakit memang yang Aku rasa tapi
Aku ingin dalam Kesakitan itu.

Anggap saja ini balasan untuk semua
Kesalahan-kesalahan Ku padamu.
Mungkin aku akan berhenti sampai
Aku bisa mengetahui semua penderitaan
yang kau rasakan atas sikap Ku.

Kekasih Maafkan jika sampai saat ini,
Aku masih saja membuat mu menderita.

1 komentar: